• web 4

Selamat Datang di Website SMA Negeri 1 BATI-BATI | Terima Kasih Kunjungannya Selamat Datang di Website SMAN 1 BATI-BATI | Terima Kasih Kunjungannya

Pencarian

Login Member

Username:
Password :

Jajak Pendapat

No Poles setup.

Kontak Kami


SMA NEGERI 1 BATIBATI

NPSN : 30300701

Jl. A. Yani KM 33,3 Nusa Indah, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan KP 70852


info@sman1batibati.sch.id

TLP : 0511-4777299


          

Agenda

20 April 2024
M
S
S
R
K
J
S
31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Statistik


Total Hits : 886582
Pengunjung : 274176
Hari ini : 64
Hits hari ini : 153
Member Online : 789
IP : 3.149.243.32
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

BAB  I

PENDAHULUAN

 

  1. Latar Belakang

Secara umum kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional, serta keseuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk mengungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Diberlakukannya Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, dengan memperhatikan kondisi riil SMA Negeri 1 Bati-bati maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.

Pengembangan kurikulum SMA Negeri1 Bati-bati tahun pelajaran 2019/2020 mencakup hal-hal sebagai berikut:

  1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati;
  2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 1 Bati-bati yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
  3. Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun 2019/2020, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap Kurikulum 2013;
  4. Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Bati-bati disusun berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2019/2020, yang mengacu kepada kalender pendidikan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi.

Penerapan Kurikulum 2013 di SMAN 1 Bati-bati diberlakukan untuk semua tingkatan kelas, yaitu kelas X, XI, dan kelas XII. Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMA Negeri 1 Bati-bati dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.

 

  1. Landasan
  2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
  3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
  4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
  5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
  6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006
  7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
  8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
  9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
  10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
  11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
  12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
  13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentangStandar Penilaian
  14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah
  15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
  16. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013, tanggal 8 November 2013, perihal Implementasi Kurikulum 2013
  17. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Negeri 1 Pelaihari tahun Pelajaran 2016-2017

 

  1. Tujuan

     Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati disusun agar sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Beti-bati bertujuan untuk :

  1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

       Peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Negeri 1 Bati-bati dilaksanakan juga Kegiatan Jumat taqwa, rohis dan pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah, dan untuk bulan Ramadhan diadakan pesantren kilat untuk mengisi ibadah bulan puasa.

  1. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.

       Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati disusun dengan memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik dengan tujuan peserta didik dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diwujudkan dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler antara lain, penyusunan karya tulis, pembinaan Olimpiade Sain (OSN), Pembinaan Kegiatan Kepramukaan, dan Kegiatan Keagamaan.

  1. Menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang Seni dan Budaya yang menjadi unggulan Kabupaten Tanah Laut.
  2. Membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok.
  3. Mengembangkan Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
  4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan melalui kegiatan bakti sosial dan keagamaan.
  5. Mengembangkan potensi peserta didik agar mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut antara lain, TIK, karya tulis, dan simposium khusus peserta didik.
  6. Menerapkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentintik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  7. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib yang harus diikuti.
  8. Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain melalui kegiatan Paskibra.
  9. Mendorong dan membimbing peserta didik agar mau memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat, serta mampu menunjang kelestarian keragaman budaya melalui pembiasaan yang baik di sekolah.

Mengarahkan peserta didik kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender, antara lain melalui kegiatan bakti sosial, debat, atau diskusi.

 

  1. Prinsip Pengembangan

Prinsip yang dikembangkan dalam penyusunan kurikulum di SMA Negeri 1 Bati-bati antara lain :

  1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang.
  2. Belajar sepanjang hayat.
  3. Menyeluruh, berkesinambungan dan berkeadilan.

 

 

BAB II

PROFIL SMAN 1 BATI-BATI

 

 

  1. Identitas Sekolah
  2. Nama Sekolah :  SMA Negeri 1 Bati-Bati
  3. NSS :  1.15 02 03 006   
  4. Alamat Sekolah

Propinsi                       :  Kalimantan Selatan

Kabupaten                   :  Tanah Laut

Kecamatan                  :  Bati-bati

Desa                            :  Nusa Indah

Jalan                            :  Jl. A. Yani Km. 33,3

Kode Pos                     :  70852

Telp/fax                      :  0511-4777299

  1. Email :  bati@gmail.com
  2. Websate :  sman1batibati.sch.id
  3. Nama Bank :  Kal-Sel

No. Rekening              :  007.03.01.28539.7

Nama Pemegang        :  SMA Negeri 1 Bati-bati

Alamat Bank              :  Kantor Cabang Pelaihari

 

  1. Identitas Plt. Kepala Sekolah
  2. Nama lengkap :  M. Mahlian Noor
  3. N I P :  19670208 199303 1 012
  4. Pangkat/Golongan :  Pembina, IV/a         
  5. Pendidikan Terakhir :  S1 Pendidikan Sejarah
  6. Alamat Rumah :   A. Yani, Komp. Indofood Permai, Desa Liang Anggang,

                                       Kec. Bati-bati, Kab. Tanah Laut, KalimantanSelatan

 

  1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

Secara umum tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Rebuplik Indonesia No. 20 tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri danmenjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sedangkan tujuan pendidikan menengah atas adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

  1. Visi

Terwujudnya SMA Negeri 1 Bati-bati yang BUNGAS (Berkarakter, Unggul, Asri), Yakni lulusan yang berkarakter dan unggul dalam penguasaan ilmu, teknologi, dan seni di era globalisasi dalam lingkungan belajar yang asri.

  1. Misi

Untuk mencapai VISI tersebut, SMA Negeri 1 Bati-bati mengembangkan pendidikan sebagai kebanggaan masyarakat Bati-bati dan Kabupaten Tanah Laut khususnya serta masyarakat Kalimantan Selatan pada umumnya. Misi sekolah yang dikembangkan sebagai berikut :

  1. Menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas dengan memperhatikan aspek pengembangan karakter siswa sebagai pilar utama pendidikan.
  2. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di era globalisasi.
  3. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan ASRI (aman, sehat, rindang, dan indah).

 

  1. Tujuan SMA Negeri 1 Bati-bati

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMA Negeri 1 Bati-bati adalah sebagai berikut :

  1. Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 dengan menerapkan pembelajaran saintifik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  2. Melaksanakan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan kegiatan kepramukaan bagi peserta didik serta menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler lain sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
  3. Meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bersaing pada tingkat regional, nasional, dan global.
  4. Menyelenggarakan pembelajaran dengan memperhatikan tata tertib dan peraturan yang berlakubagi seluruh warga sekolah.
  5. Meningkatkan kualitas semua Sumberdaya Manusia baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik melalui berbagai kegiatan dan pembiasaan.
  6. Meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah (Kepala sekolah, tenaga pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite sekolah) untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan yang inovatif sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing.

 

  1. Profil Tamatan

Sejak tahun 2011, profil lulusan SMA Negeri 1 Bati-bati yang mencakup jumlah, nilai rata-rata, dan yang melanjutkan ke perguruan tinggi terakreditasi dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tahun

Pelajaran

Tamatan

Rata-rata

NEM

Siswa yang Melan-jutkan Ke PT.

 

Jumlah

Persentasi

Hasil

Target

Jumlah

Target

2014

173

98,3

5,24

7,00

67

115

2015

149

100

67,2

7,00

70

90

2016

190

100

59,4

72

74

116

2017

190

100

50,1

72

86

104

2019

243

100

51,7

72

 

 

 

 

  1. Prestasi yang pernah dicapai oleh sekolah
  2. Akademik

No.

Kejuaraan

Tingkat

Tahun

1

Juara I Debat Bahasa Indonesia

Kab. Tala

2018

2

Juara III Debat Bahasa Indonesia

Provinsi

2018

3

Juara I Pembicara Terbaik Debat Bahasa Inggris

Provinsi

2018

4

Juara 2 Puisi

Kab. Tala

2018

5

Juara I Pembicara Terbaik Debat Bahasa Inggris

Kab. Tala

2019

6

Juara I Pembicara Terbaik Debat Bahasa Indonesia

Kab. Tala

2019

7

Juara 1 Puisi

Kab. Tala

2019

8

Juara 2 Puisi

Kab. Tala

2019

 

  1. Non Akademik

No.

Kejuaraan

Tingkat

Tahun

1

Juara IV Lomba Volly Putra Tk SLTA, Dalam Rangka Hut RI ke-72 di Tanah Laut

Kab. Tala

2017

2

Juara IV Lomba Futsal Putra TK SLTA,dalam Rangka Hut RI ke-72

Kab. Tala

2017

3

Juara IV Lomba Basket Putra TK SLTA, dalam Rangka Hut RI ke-72

Kab. Tala

2017

4

Juara II O2SN Atletik Lompat Jauh

Kab. Tala

2018

5

Juara I O2SN Karate KomiteBebas Putri

Kab. Tala

2018

6

Juara II O2SN Karate Kata Perorangan Putra

Kab. Tala

2018

7

Juara II O2SN Bulu Tangkis Tunggal Putra

Kab. Tala

2018

8

Juara II O2SN Pencak Silat Tunggal Putra

Kab. Tala

2018

9

Juara II O2SN Pencak Silat Kelas C Putri

Kab. Tala

2018

10

Juara I Kempo Embu Beregu Putra (Wali Kota Cup Banjarmasin)

Kal-Sel Teng

2018

11

Juara I Kempo Embu Beregu Putri (Wali Kota Cup Banjarmasin)

Kal-Sel Teng

2018

12

Juara I Kempo Randori Beregu Putri (Wali Kota Cup Banjarmasin)

Kal-Sel Teng

2018

13

Juara I Kempo Embu Berpasangan Putri (Wali Kota Cup Banjarmasin)

Kal-Sel Teng

2018

14

Juara II Kempo Randori Beregu Putra (Wali Kota Cup Banjarmasin)

Kal-Sel Teng

2018

15

Juara II Tari Kreasi

Kab. Tala

2019

16

Juara I Monolog

Kab. Tala

2019

17

Juara I Monolok

Provinsi

2019

18

Juara I Kria

Kab. Tala

2019

19

Juara II Tari Kreasi

Kab. Tala

2019

20

Juara 1 Karate Komite Putra

Kab. Tala

2019

21

Juara I Silat Tunggal Putera

Kab. Tala

2019

22

Juara I Silat Tunggal Puteri

Kab. Tala

2019

23

Juara II Silat Tanding Putera

Kab. Tala

2019

24

Juara II Silat Tanding Puteri

Kab. Tala

2019

25

Juara II Bulu tangkis Tunggal Putra

Kab. Tala

2019

26

Juara II Atletik 10 Meter Putri

Kab. Tala

2019

27

Juara I Karate Komite Putra

Provinsi

2019

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Keadaan Siswa

Keadaan jumlah siswa dan rombongan belajar 4 tahun terakhir dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Keadaan Siswa

Tahun Pelajaran

Kelas X (Orang)

Kelas XI (Orang)

Kelas XII (Orang)

Jumlah

Jumlah Siswa

2014

197 

158 

 173

528

2015

195 

 194

150

539

2016

264

247

190

700

2017

256

249

237

742

2019

244

228

232

704

Jumlah Rombel

2014

6

6

6

18

2015

7

6

6

19

2016

7

7

6

20

2017

7

7

7

21

2019

7

7

7

21

 

 

  1. Rasio Penerimaan Siswa

Tahun Pelajaran

Jumlah Siswa

Pendaftar

Diterima

Diterima (%)

2014

212

200

94,34

2015

265

261

98,50

2016

313

265

84,66

2017

300

250

83,33

2019

272

244

89,71

               

  1. Keadaan Guru

Ijazah Tertinggi

Status Kepegawaian

Guru Tetap (PNS)

Guru Tidak Tetap

S 2

3

1

S 1

30

10

Jumlah

31

11

 

  1. Sarana dan Prasarana

No.

Jenis Ruangan

Jumlah

Kondisi

Baik

Rusak

1

Kelas/ Teori

21

 

2

Laboratorium

6

 

3

Perpustakan

1

 

4

Musholla

1

 

5

BP/ BK

1

 

6

Kepala Sekolah

1

 

7

Guru

2

 

8

Tata Usaha

1

 

9

WC Guru

3

 

10

WC Siswa

10

 

11

Gudang

2

 

12

OSIS

1

 

13

Koperasi Siswa

1

 

14

Kantin Guru

1

 

15

Ruang Ekskul

2

 

16

Ruang Pramuka

1

 

17

UKS

1

 

18

Pos Jaga

1

 

 

  1. Potensi di lingkungan sekolah yang diharapkan mendukung program sekolah
    1. Keamanan dan semangat siswa untuk belajar sangat tinggi sehingga program-program sekolah dapat dilaksanakan dengan baik seperti program akademis, ekstra kurikuler, pengayaan dan remidi, kesiswaan dll.
    2. Para guru masih banyak berusia muda sehingga masih memiliki idealisme yang sangat tinggi, kerjasama yang sinergis dan berdedikasi tinggi.
    3. Masyarakat sekitar sekolah sangat mendukung keberadaan sekolah karena peran sekolah sangat sinergis dengan kepentingan masyarakat dalam pembangunan pendidikan.

 

                                                           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

 

A.      Kerangka Dasar

  1. Kelompok Mata Pelajaran

Tahun Pelajaran 2019/2020 SMA Negeri 1 Bati-bati struktur kurikulum mengacu kepada Kurikulum 2013 untuk semua tingkatan kelas X, XI, dan XII. Oleh karena itu, kelompok mata pelajaran di SMA Negeri 1 Bati-bati mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B, Kelompok Peminatan, dan Lintas Minat, yang semuanya mengusung ke pencapaian Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:

 

No

Domain

Kompetensi

1.

Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

3.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

 

Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti (KI) yang dikelompokan kedalam domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta dirumuskan  ke dalam tiap jenjang kelas yang berbeda (kelas X, XI, XII). Selanjutnya, KI-KI tersebut dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD) untuk dirumuskan menjadi materi pembelajaran. Rumusan KI dan KD tercantum pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.

 

 

  1. Prinsip Pengembangan Kurikulum di SMA Negeri1 Bati-bati

Pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati mengacu kepada karakteristik Kurikulum 2013 sebagai berikut:

  1. Karakteristik Kurikulum 2013:
  • mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
  • sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
  • mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
  • memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
  • kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
  • kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
  • kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
    1. Prinsip Pengembangan kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati dikembangkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah yaitu Memberikan pelayanan pendidikan dan pembelajaran yang mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan unggul dalam pengembangan iptek dan imtaq sesuai dengan nilai-nilai agama, budaya, dan berkarakter sesuai kepribadian bangsa Indonesia.

  1. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, keunggulan lokal dan potensi daerah, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu.

  1. Tanggap terhadap perkembangan ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum harus dapat mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan tepat. Untuk memenuhi hal tersebut maka di SMA Negeri 1 Bati-bati ditambahkan pendidikan berbasis keunggulan lokal berupa seni dan budaya, prakarya sebagai bekal dasar pengetahuan dan keterampilan di perguruan tinggi.

  1. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakat dan dunia kerja. Oleh karena itu kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan, baik intra maupun ekstrakurikuler antara lain PMR dan Kepramukaan.

  1. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.

  1. Belajar Sepanjang Hayat

Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati diarahkan kepada proses pengembangan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formar, informal dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya dengan memperhatikan dan mengitegrasikan karakter bangsa.

  1. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati mengacu kepada visi pendidikan nasional dan visi Kabupaten Tanah Laut untuk mempertahankan dan melestarikan budaya sehingga kota Pelaihari menjadi Pusat Budaya, serta Visi Dinas Pendidikan kabupaten Tanah Laut. Khusus untuk hal tersebut SMA Negeri 1 Bati-bati melaksanakan program Seni dan Budaya.

 

  1. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum di SMA Negeri 1 Bati-bati dilaksanakan sebagai berikut :

  1. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,dinamis dan menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri baik melalui Bimbingan Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakuikuler.
  2. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
    • Belajar untuk memahami dan menghayati,
    • Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
    • Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,
    • Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
  3. Melalui bimbingan guru wali yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan BP/BK secara terjadwal.
  4. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip Tut Wuri handayani, Ingmadya mangun karsa, Ing Ngarsa Sung Tulada.
  5. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan fasilitas internet.
  6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

 

B.      Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas pada SMA Negeri 1 Bati-bati terdiri atas kelas X, XI, dan XII, seluruh tingkatan kelas menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 terdiri dari Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIA), dan Peminatan Ilmu Ilmu Sosial (IIS), serta lintas minat yang didasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik.

  1. Kurikulum Kelas X
    1. Kelas X terdiri atas peminatan Matimatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Lintas Minat yang didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan peserta didik, Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta kegiatan kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik yang dilaksanakan melalui kegiatan MOPDB, dan kegiatan Gugus Depan bagi siswa yang berminat. Jumlah mata pelajaran di kelas X ada 16  mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2 mata pelajaran lintas minat.
    2. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati Kelas X disajikan dalam berikut:

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A (Wajib)

 

 

1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

3.

Bahasa Indonesia

4

4

4.

Matematika

4

4

5.

Sejarah Indonesia

2

2

6.

Bahasa Inggris

2

2

Kelompok B (Wajib)

   

7.

Seni Budaya

2

2

8.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

3

3

9.

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu

24

24

Kelompok C (Peminatan)

   

Mata Pelajaran Peminatan Akademik

18

18

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

42

42

 

  1. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan

Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.

Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati kelas X tercantum pada tabel berikut :

Tabel Kelompok Mata Pelajaran Peminatan Kelas X SMAN 1 Bati-bati

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A dan B (Wajib)

24

24

C. Kelompok Peminatan

   

Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

 

 

I

1

Matematika

3

3

2

Biologi

3

3

3

Fisika

3

3

4

Kimia

3

3

Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

 

 

II

1

Geografi

3

3

2

Sejarah

3

3

3

Sosiologi

3

3

4

Ekonomi

3

3

Pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat

6

6

Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu

68

68

Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu

42

42

 

  1. Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat

Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas Minat untuk peserta di masing-masing peminatan dapat memilih dua mata pelajaran di peminatan lain dengan ketentuan seperti tercantum pada berikut :

Tabel daftar mata pelajaran pilihan lintas minat

Mata Pelajaran Lintas Minat

Kelas MIA

Kelas IIS

Geografi

Biologi

Sosiologi

Fisika

Ekonomi

Kimia

 

Matematika

 

  1. Kurikulum Kelas XI dan XII
    1. Kelas XI dan XII terdiri atas peminatan Matimatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Lintas Minat yang didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan peserta didik, Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta kegiatan kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik yang dilaksanakan melalui kegiatan MOPDB, dan kegiatan Gugus Depan bagi siswa yang berminat.

Jumlah mata pelajaran di kelas XI dan XII ada 15  mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 1 mata pelajaran lintas minat.

  1. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati Kelas X disajikan dalam berikut:

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A (Wajib)

 

 

1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

3.

Bahasa Indonesia

4

4

4.

Matematika

4

4

5.

Sejarah Indonesia

2

2

6.

Bahasa Inggris

2

2

Kelompok B (Wajib)

   

7.

Seni Budaya

2

2

8.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

3

3

9.

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu

24

24

Kelompok C (Peminatan)

   

Mata Pelajaran Peminatan Akademik

18

18

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

42

42

 

  1. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan

Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.

Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA Negeri 1 Bati-bati kelas X tercantum pada tabel berikut :

 

 

 

 

Tabel Kelompok Mata Pelajaran Peminatan Kelas X SMAN 1 Bati-bati

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A dan B (Wajib)

24

24

C. Kelompok Peminatan

   

Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

 

 

I

1

Matematika

4

4

2

Biologi

4

4

3

Fisika

4

4

4

Kimia

4

4

Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

 

 

II

1

Geografi

4

4

2

Sejarah

4

4

3

Sosiologi

4

4

4

Ekonomi

4

4

Pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat

4

4

Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu

72

72

Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu

44

44

 

  1. Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat

Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas Minat untuk peserta di masing-masing peminatan dapat memilih satu mata pelajaran di peminatan lain dengan ketentuan seperti tercantum pada berikut :

Tabel daftar mata pelajaran pilihan lintas minat

Mata Pelajaran Lintas Minat

Kelas MIA

Kelas IIS

Geografi

Biologi

Sosiologi

Fisika

Ekonomi

Kimia

 

  1. Pindah Peminatan atau Pindah Lintas Minat

Peserta didik yang telah menentukan pilihan peminatan atau lintas minat tertentu diawal tahun pelajaran kelas X, dapat mengajukan pindah peminatan atau mengganti mata pelajaran lintas minatnya paling lambat pada akhir semester 1 (satu), dan harus melakukan matrikulasi mata pelajaran di peminatan atau lintas minat pilihan penggantinya. Waktu dan jadwal pelaksanaan matrikulasi diserahkan kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan.

SMA Negeri 1 Bati-bati belum melaksanakan pendalaman minat, karena belum siap untuk melaksanakan program tersebut.

  1. Muatan Lokal

Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah, maka jenis muatan yang dilaksanakana di SMA Negeri 1 Bati-bati seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada tabel di atas adalah Pendidikan Al Qur' an.

Pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah muatan lokal titipan Provinsi yang harus dilaksanakan di setiap sekolah di Propinsi Kalimantan Selatan dengan SK/KD sudah dibuat di propinsi, dan menjadi mata pelajaran wajib B untuk semua tingkatan kelas.

 

  1. Pengembangan diri

Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yangs sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan yang dilaksanakan adalah:

  • Kepramukaan, yang diwujudkan dalam kegiatan Gugus Depan bagi peserta didik yang berminat, dan MOPDB diawal tahun khusus untuk semua peserta didik kelas X.
  • Olahraga, diantaranya : Volli, Basket, Futsal, Karate, Kempo
  • Seni Tari
  • Paskibra
  • PMR
  • Rohis
  • Musik Panting
  • Drum Band
  • Maulid Habsyi
  • Tiater

 

  1. Alokasi waktu

Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

 

  1. Minggu efektif

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 46 minggu efektif dengan rincian semester 1 sebanyak 24 minggu efektif, dan semester 2 sebanyak 22 minggu efektif  pada tahun pelajaran 2019/2020 (Kalender pendidikan terlampiran).

C.    Struktur dan Muatan Kurikulum

Struktur dan muatan kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.

  1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk tahun pelajaran 2019/2020 mengacu kepada silabus dan atau buku, sesuai Permendikbud Nomor 59 tahun 2014.

  1. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan daerah. Daerah Kalimantan Selatan mengahruskan semua SMA melaksanakan muatan lokal Pendidikan Al Qur' an.

  1. Kegiatan Pengembangan diri

Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik yang disesuaikan dengan kondisi sekolah.

Selain pengembangan diri akademik dan konsultasi melalui guru BK, khusus di SMA Negeri1 Bati-bati, pengembangan diri juga dilaksankan melalui 2 kegiatan yaitu :

  1. Pembentukan karakter Peserta didik

Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan lingkungan guna mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan melalui kegiatan rutin,kegiatan spontan,kegiatan terprogram, dan kegiatan keteladanan. SMA Negeri 1 Bati-bati telah memulai kegiatan pembentukan karakter ini dengan pembiasaan membaca surat/ayat Al Qur’an pada jam pertama setiap harinya.

  1. Pengembangan potensi dan pengekspresian diri

Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di SMA Negeri 1 Bati-bati melalui bidang seni, olahraga, dan keterampilan keterampilan.

  1. Pengaturan Beban Belajar
  2. Di SMA Negeri1 Bati-bati, beban belajar menggunakan sistem Paket.

Paket kelas X adalah sebagai berikut:

 

 

 

  • Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA)

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A (Wajib)

 

 

1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

3.

Bahasa Indonesia

4

4

4.

Matematika

4

4

5.

Sejarah Indonesia

2

2

6.

Bahasa Inggris

2

2

Kelompok B (Wajib)

 

 

7.

Seni Budaya

2

2

8.

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3

3

9.

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

10.

Pendidikan Al Qur’an

2

2

Kelompok C (Peminatan)

 

 

11.

Matematika

3

3

12.

Biologi

3

3

13.

Fisika

3

3

14.

Kimia

3

3

Kelompok D (Lintas Minat)

 

 

15.

Dua mata pelajaran yang ada di Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

6

6

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

44

44

 

  • Peminatan Ilmu Ilmu Sosial (IIS)

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A (Wajib)

 

 

1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

3.

Bahasa Indonesia

4

4

4.

Matematika

4

4

5.

Sejarah Indonesia

2

2

6.

Bahasa Inggris

2

2

Kelompok B (Wajib)

 

 

7.

Seni Budaya

2

2

8.

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3

3

9.

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

10.

Pendidikan Al Qur’an

2

2

Kelompok C (Peminatan)

 

 

11.

Geografi

3

3

12.

Sejarah

3

3

13.

Sosiologi

3

3

14.

Ekonomi

3

3

Kelompok D (Lintas Minat)

 

 

15.

Dua mata pelajaran yang ada di Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

6

6

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

44

44

 

Paket kelas XI dan XII adalah sebagai berikut:

  • Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA)

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A (Wajib)

 

 

1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

3.

Bahasa Indonesia

4

4

4.

Matematika

4

4

5.

Sejarah Indonesia

2

2

6.

Bahasa Inggris

2

2

Kelompok B (Wajib)

 

 

7.

Seni Budaya

2

2

8.

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3

3

9.

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

10.

Pendidikan Al Qur’an

2

2

Kelompok C (Peminatan)

 

 

11.

Matematika

4

4

12.

Biologi

4

4

13.

Fisika

4

4

14.

Kimia

4

4

Kelompok D (Lintas Minat)

 

 

15.

Dua mata pelajaran yang ada di Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

4

4

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

46

46

 

  • Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu

Smt. 1

Smt.2

Kelompok A (Wajib)

 

 

1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

3.

Bahasa Indonesia

4

4

4.

Matematika

4

4

5.

Sejarah Indonesia

2

2

6.

Bahasa Inggris

2

2

Kelompok B (Wajib)

 

 

7.

Seni Budaya

2

2

8.

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3

3

9.

Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

10.

Pendidikan Al Qur’an

1

1

11.

Bimbingan Konseling

1

1

Kelompok C (Peminatan)

 

 

11.

Geografi

4

4

12.

Sejarah

4

4

13.

Sosiologi

4

4

14.

Ekonomi

4

4

Kelompok D (Lintas Minat)

 

 

15.

Dua mata pelajaran yang ada di Peminatan Matematika dan Ilmu Alam atau Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya

4

4

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu

46

46

 

  1. Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata pelajaran yang bersangkutan.
  2. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.
  3. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut :
    • Kelas X                   :  44 Jam pelajaran
    • Kelas XI                   :  46 Jam pelajaran
    • Kelas XII             :  46 Jam pelajaraan

 

  1. Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)

Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru Mata Pelajaran dengan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir yang diperoleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata pelajaran di SMA Negeri 1 Bati-bati meningkatkan kriteria ketuntasan minimal secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan minimal di SMA Negeri 1 Bati-bati ditentukan oleh guru mata pelajaran dan disampaikan pada rapat awal tahun pelajaran.

Kriteri Belajar Minimal untuk :

  1. Kelas X di SMA Negeri 1 Bati-bati mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar, daya dukung dan karakteristik peserta didik dengan memperhatikan nilai raport, SHUN, dan rekomendasi dari sekolah asal, maka untuk tahun pelajaran 2019/2020 diputuskan bahwa ketuntasan minimal untuk semua mata pelajaran Wajib A, Wajib B, Peminatan, dan Lintas Minat untuk kedua domain pengetahuan dan keterampilan dengan nilai nominal 72 atau predikat Cukup (C).
  2. Kelas XI dan XII, kriteria ketuntasan dipertimbangkan dengan memperhatikan nilai peserta didik di kelas sebelumnya dan rekomendasi dari guru BK, untuk kedua domain pengetahuan dan keterampilan dengan nilai nominal 72 atau predikat Cukup (C).

 

  1. Penilaian

Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian autentik, yang antara lain meliputi penilaian diri, penilaian projek, penilaian harian, penilaian semester, penilaian akhir semester, penilaian sikap, ujian sekolah, dan ujian nasional.

  1. Penilaian kompetensi sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:

  • observasi,
  • penilaian diri (self assessment),
  • penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik

Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik yang dikembangkan oleh masing-masing guru mata pelajaran.

Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).

Nilai kompetensi sikap pada LCK didapat dari mode atau nilai yang paling banyak dari nilai observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, atau  nilai jurnal mengacu kepada Panduan Penilaian yang dikeluarkan oleh Dit. PSMA.

Contoh:

Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti memperoleh nilai yang paling banyak hasil observasi adalah SB, pada hasil penilaian diri B, penilaian antar teman SB, dan hasil penilaian jurnal SB, maka nilai di LCK untuk peserta didik tersebut adalah SB dengan deskripsi yang disesuaikan dengan KI – 1 dan KI -2, misalnya;

“Sikapnya baik, sehari-hari berpakaian sesuai syariat Islam, menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada guru, serta memiliki kontrol emosi yang stabil”.

 

  1. Penilaian kompetensi pengetahuan

Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui:

  • Tes tulis
  • Tes lisan
  • Penugasan

Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses (Penilaian Harian) = PH, Nilai Penilaian Tengah Semester = PTS, dan Nilai Ulangan Akhir Semester = PAS.

  • Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
  • Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata PH, PTS, dan PAS.

 

  1. Penilaian kompetensi keterampilan
  • Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui:
  • Tes praktik
  • Projek
  • Portofolio

 

 

  • Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas:
  • NilaiPraktik,
  • Nilai Projek,
  • NilaiPortofolio
  • Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD yang relevan.
  • Nilai keterampilan adalah mode dari hasil Penilaian Praktik, Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio.

 

  1. Kenaikan Kelas dan kelulusan.

Kriteria kenaikan kelas di SMAN 1 Bati-bati mengacu kepada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016, dan kriteria lain yang disesuaikan dengan kondisi sekolah.

  1. Kenaikan kelas

Ketentuan kenaikan kelas X, XI dan XII di SMA Negeri 1 Bati-bati adalah sebagai berikut :

  • Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
  • Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidak hadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Peserta didik harus mencapai ketuntasan minimal untuk kompetensi sikap religius dan sikap sosial minimal adalah B, untuk pengetahuan dan keterampilan sesuai ketentuan penilaian yang berlaku.
  • Nilai ketuntasan untuk pengetahuan dan keterampilan adalah hasil rata-rata nilai semester 1 dan semester 2
  • Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
  1. Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.
  2. Tidak terlibat tindak kriminal
  3. Mempertimbangkan jumlah poin pelanggaran yang berlaku di SMA Negeri 1 Bati-bati
  • Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila:
    1. mimiliki nilai KI 1 (sikap religius) dan KI 2 (sikap sosial) dengan predikat C/K.
    2. memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas peminatan lebih dari 1 mata pelajaran.
    3. memiliki nilai tidak tuntas lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan ciri khas peminatan.
    4. memiliki nilai kepramukaan dengan predikat C/K.

 

  1. Kelulusan

Ketetuan kelulusan kelas XII dengan adalah sebagai berikut :

  • Menyelesaikan seluruh program pembelajaran (Dibuktikan mempunyai nilai rapor semester 1 sampai dengan semester 6),
  • Memiliki nilai sikap/prilaku minimal baik,
  • Mengikuti Ujian Nasional,
  • Lulus USBN sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan,
  • Diputuskan melalui hasil rapat dewan guru dan staf SMA Negeri 1 Bati-bati.

 

  1. Peminatan dan Lintas Minat
  • Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X:
  1. Pemetaan dan pendataan peminatan dan linats minat dilaksanakan pada saat pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport, SKHUN, dan rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs),
  2. Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar disesuaikan dengan keadaan sarana dan prasarana sekolah,
  3. Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
  • Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-prasarana yang tersedia di SMA Negeri 1 Bati-bati, ditentukan peminatan yang dilaksanakan hanya Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, dan Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial dengan jumlah masing-masing rombongan belajar yaitu 7 (tujuh), untuk Matematika dan Ilmu Alam (MIA) 3 rombel, dan 4 rombel untuk Ilmu Ilmu Sosial (IIS).
  • Lintas minat kelas X disediakan dengan masing-masing peserta didik memilih dua mata pelajaran yang ditawarkan, dan kelas XI memilih 1 mata pelajaran lintas minat dari 2 mata pelajaran lintas minat sewaktu masih di kelas X, serta untuk kelas XII mata pelajaran lintas minat mengikuti lintas minat sewaktu di kelas XI (lihat struktur kurikulum).
  • Penentuan Peminatan Kelas X

Pengolahan nilai raport, dan SKHUN. Untuk peminatan MIA yang diutamakan adalah nilai mata pelajarana Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, dan untuk peminatan IIS diutamakan nilai mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa Indonesia.

  1. Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh orang tua,
  2. Rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs),
  3. Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik peminatan ataupun lintas minat, maka dilakukan wawancara dengan guru BP/BK dan hasilnya disetujui oleh orang tua.

 

  1. Pendidikan Kecakapan Hidup
  • Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup

Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi pesannya.

Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep kecakapan hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis dengan fokus;

  1. Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together
  2. Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible learning), dan pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
  3. Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
  4. Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal skill, social skill, academic skill, dan vocasional skill.
  5. Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
  6. Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
  7. Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.
  8. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
  9. Model pembelajaran kecakapan hidup di SMA Negeri 1 Bati-bati adalah model yang diharapkan mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara lain:
  • Metode kerja kelompok yang digunakan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesama peserta didik, menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
  1. Metode kasus digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi.
  2. Metode Eksperimen digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan berkembang sesuai potensi peserta didik.
  3. Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan kelas.
  4. Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
  5. Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya perbedaan sudut pandang.
  6. Pelaksanaa penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang diharapkan menjadi bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT).

 

  1. Mutasi

SMA Negeri 1 Bati-Bati menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang objektif  dan transparan antara lain memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • Surat permohonan orang tua yang bersangkutan,
  • Memiliki Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah asal,
  • Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat,
  • Memiliki surat pindah dari sekolah asal,
  • Surat pernyataan dari sekolah yang baru, bahwa siswa yang bersangkutan dapat diterima di sekolah tersebut (khusus bagi siswa yang pindah dari SMA Negeri 1 Bati-bati).

 

  1. Target Kelulusan

SMAN 1 Bati-bati terus mengupayakan peningkatan target kelulusan dari tahun ketahun, disamping target kelulusan 100% juga target pengetahuan dan kemampuan siswa yang semakin meningkat. Program sekolah untuk meningkatkan kelulusan itu antara lain sebagai berikut :

  • Mengadakan jam tambahan bagi utuk memperdalam materi,
  • Mengadakan remedial bagi siswa yang belum tuntas,
  • Mengadakan pengayaan diluar jam belajar rutin,
  • Memberikan tugas-tugas mandiri.

 

  1. Pendidikan Berbasis Keungulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global.

Keunggulan lokal adalah hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan, jasa, sumber daya alam, sumber daya manusia atau lainnya yang menjadi keunggulan suatu daerah.

Keunggulan yang dimiliki suatu daerah dapat lebih memberdayakan penduduknya sehingga mampu meningkatkan pendapatan atau meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Karena manfaat dan pendapatan yang diperoleh menjadikan penduduk daerah tersebut berupaya untuk melindungi, melestarikan dan meningkatkan kualitas keunggulan lokal yang dimiliki daerahnya sehingga bermanfaat bagi penduduk  daerah setempat serta mampu mendorong persaingan secara kompetitif pada tingkat nasional maupun global.

 

 

 

 

 

 

BAB  IV

KALENDER  PENDIDIKAN

 

Kurikulum sekolah pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Bati-bati untuk tahun pelajaran 2019/2020 berpedoman pada ketentuan pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta mengacu kepada surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 0132 tahun 219.

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut :

  1. Permulaan Tahun Ajaran

Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih awal selama 3 (tiga) hari untuk melaksanakan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS), yaitu mulai tanggal 15-17 Juli 2019.

Sedangkan permulaan tahun pembelajaran efektif untuk semua kelas dimulai pada hari Kamis tanggal 18 Juli 2019 (Kalinder pendidikan terlampir).

 

  1. Waktu Belajar

SMAN 1 Bati-bati menerapkan 5 (lima) hari kerja dengan menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

HARI

WAKTU BELAJAR

Senin

07.30 – 16.15

Selasa

07.30 – 16.15

Rabu

07.30 – 16.15

Kamis

07.30 – 15.30

Jum’at

07.30 – 16.15

 

  1. Agenda Kegiatan Pendidikan dan Hari Libur

Agenda kegiatan pendidikan dan dan hari libur di SMAN 1 Bati-bati menyesuaikan surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimntan Selatan Nomor: 0132 tahun 2019 (terlampir).

 

 

 

 

BAB  V

KESIMPULAN DAN SARAN

 

 

  1. Kesimpulan

Kurikulum 2013 diartikan sebagai kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum ini merupakan satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan pengembangan potensi peserta didik di sekolah dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

     Pengembangan kurikulum mengacu kepada standar nasional pendidikan  untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Untuk pedoman dan panduan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar di SMAN 1 Bati-bati maka dipandang perlu untuk membuat suatu petunjuk/pedoman yang secara operasional yang diimplementasikan dalam bentuk sebuah Kurikulum 2013 yang akan dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Bati-bati.

 

  1. Saran

Pembuatan Kurikulum SMAN 1 Bati-bati ini tentunya banyak terdapat kekurangan dan kesalahan-kesalahan, oleh karena itu kami meminta masukan dan saran dari semua pihak, serta untuk semua dewan guru dan staf SMAN 1 Bati-bati agar melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan panduan kurikulum yang telah disusun dan disepakati bersama.